Add caption |
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak ada seseorang yang dimasukkan ke surga oleh amalnya.” Lalu ada yang bertanya: “Tidak pula engkau wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Tidak pula saya, kecuali Tuhanku melimpahkan rahmat-Nya kepadaku.” (HR. al-Bukhari [5673, 6463] dan Muslim [2816]).
Jika kita kaji lebih jauh, ternyata
benar. Amal saja tidak cukup. Jika yang beramal saja bisa tidak masuk
surga, apalagi yang tidak beramal. Coba kita kaji ayat2 Al Qur’an dan
Hadits lainnya agar jelas. Jangan tergesa2 berhenti di sini.
Di dalam Al Qur’an berulang-kali disebut bahwa yang masuk surga adalah orang2 yang BERIMAN DAN BERAMAL SALEH:
“Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” [Ar Ra’d 29]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/03/07/beriman-dan-beramal-saleh/
Jadi Amal saja tidak cukup. Tapi harus AMAL SALEH. AMAL yang BAIK. Dan juga harus beriman.
”Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya,
amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras
pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil
manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang
demikian itu adalah kesesatan yang jauh.” [Ibrahim:18]
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2011/04/04/rukun-iman-6-perkara/
Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR. Ath-Thabrani)
Betapa banyak orang yang beramal, tapi
tidak bisa masuk surga karena amalnya ditolak oleh Allah. Jadi harus
hati2. Kita harus melakukan Amal Saleh dengan niat Lillahi Ta’ala.
Ikhlas.
“Berapa banyak orang yang berpuasa,
hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja, dan berapa banyak orang yang
mendirikan ibadah di malam hari, tapi hanya mendapatkan begadang saja.”
(HR. Ahmad)
Sebagai contoh saat anak2 Nabi Adam,
Habil dan Qabil berkurban, Allah menerimta kurban dari Habil karena
ikhlas. Tapi menolak kurban dari Qabil karena dia tidak ikhlas.
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua
putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya
mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka
berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata
(Qabil): “Aku pasti membunuhmu!.” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah
hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.” [Al Maa’idah
27]
Di Surat Al Ma’uun, ada orang yang
sholat, tapi disebut Allah celaka. Fa wailul lil Musholliin. Celakalah
orang2 yang sholat. Kenapa begitu? Itu harus kita pelajari agar amal
kita tidak sia2. Yang sholat saja bisa celaka, apalagi yang tidak
sholat. Langsung ke neraka… :)
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat” [Al Maa’uun 4]
Ada pula orang yang puasa, tapi tidak
dapat pahala. Cuma dapat lapar dan haus saja. Atau sedekah, tapi tidak
diterima sedekahnya oleh Allah. Jadi jangan sekedar beramal. Tapi harus
ber AMAL SALEH.
Lihat bagaimana tanpa niat lillahi ta’ala, puasanya tidak diterima Allah:
”Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka” (HR Muslim)
”Manusia dibangkitkan kembali kelak sesuai dengan niat-niat mereka” (HR Muslim)
Dari Hafshah Ummul Mukminin bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar,
maka tidak ada puasa baginya.” [Imam Lima]
Ibnu ‘Umar dan Hafshoh ra :
Siapa yang tidak berniat puasa dari malam hari maka tidak ada puasa baginya.” [Bukhari-Muslim]
Siapa yang tidak berniat puasa dari malam hari maka tidak ada puasa baginya.” [Bukhari-Muslim]
Allah berfirman “Aku adalah yang paling
tidak butuh kepada syarikat, maka barangsiapa yang beramal suatu amalan
untuku lantas ia mensyerikatkan amalannya tersebut (juga) kepada
selainku maka Aku berlepas diri darinya dan ia untuk yang dia
syarikatkan” (HR. Ibnu Majah 2/1405 no. 4202,adapun lafal Imam Muslim
(4/2289 no 2985) adalah, “aku tinggalkan dia dan kesyirikannya”).
”Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan
harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang
tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa yang
mengambil syaitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman
yang seburuk-buruknya” [An Nisaa’:38]
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti perasaan si penerima, seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya
ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu jadilah dia
bersih tidak bertanah. Mereka tidak mendapat apa-apa dari yang mereka
usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
kafir” [Al Baqarah:264]
http://mediaislamraya.blogspot.com/2012/06/niat-karena-allah-awal-dan-penentu.html
Pada 1 hadits yang panjang, Nabi
Muhammad menjelaskan tentang Iman, Islam, dan Ihsan. IHSAN ini adalah
kita beribadah kepada Allah seolah2 kita melihat Allah. Jika tidak
mampu, kita harus yakin kita dilihat/diawasi oleh Allah. Nah dengan
Ihsan inilah ibadah kita jadi punya nilai tambah. Bisa jadi Amal Saleh
yang diterima oleh Allah.
Jadi dalam beramal/beribadah kita tidak
boleh asal2an agar diterima Allah. Sholat misalnya harus khusyu dan
ikhlas. Bukan sekedar melepas kewajiban.
Jangan sombong dan merasa yakin masuk
surga hanya karena kita banyak mengerjakan “Amal Saleh”. Belum tentu
kita dapat Husnul Khotimah. Sebelum dilaknat Allah, Iblis sudah ribuan
tahun beribadah kepada Allah. Kemudian ada orang yang nyaris seumur
hidup mengerjakan amalan ahli surga, tapi masuk neraka karena tak
mendapat Husnul Khotimah / Akhir yang baik.
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya
setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40
hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama itu
juga lalu menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian
diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan
untuk menuliskan 4 hal: rezeki, ajal, amal dan celaka/bahagianya. Maka
demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian
yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara
dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh
ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk
neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga
tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja.
kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan
ahli surga dan ia masuk surga.” (HR Bukhari}
Untuk itu hendaknya kita berdoa agar bisa mendapat Husnul Khotimah. Sebab doa bisa merubah takdir:
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran
kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri
(kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)
Ada lagi orang yang sudah banyak
mengerjakan amal saleh dan mendapat pahala, namun zalim terhadap sesama.
Dia sakiti sesama manusia dengan lisannya atau bahkan dengan tangannya.
Wah itu ahli bid’ah, wah itu sesat, wah ulama itu kafir fitnah mereka.
Nah yang model begini bisa jadi di akhirat nanti jadi orang yang
bangkrut:
Rasulullah SAW bertanya: Tahukah kamu
siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, “Allah dan rasulNya
lebih mengetahui.” Nabi Saw lalu berkata, ” Sesungguhnya orang yang
bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan
membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki
orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta
orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya
(sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila
pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas
dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas
bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka.” (HR. Muslim)
Baca selengkapnya di: http://media-islam.or.id/2013/02/01/bangkrut-rajin-ibadah-tapi-masuk-neraka/
Post a Comment