HIDUP bersama tetangga
yang ramah dan ikatan komunitas yang kuat, dapat mengurangi kemungkinan
mendapat serangan jantung, kata satu penelitian baru.
Mereka yang memiliki skor tertinggi
kenyamanan bertetangga, bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga
70 persen, kata para peneliti.
Para peneliti selama empat tahun sejak
2006 melacak kesehatan lebih dari 5.000 orang dewasa Amerika yang
berusia 51-105 tahun dan tidak memiliki masalah jantung.
Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology and Community Health, pada awalnya menanyai warga berusia rata-rata 70 tahun, untuk menggambarkan lingkungan mereka.
Warga ditanya, seberapa besar mereka
merasa sebagai bagian dari masyarakat? Apakah ada banyak orang membantu
mereka jika mereka menghadapi kesulitan? Seberapa banyak mereka
mempercayai orang-orang yang di daerahnya, dan seberapa ramah tetangga
mereka?
Dari 5.276 orang yang diteliti, 148 mengalami serangan jantung selama periode empat tahun.
Setelah memperhitungkan faktor lain,
seperti usia, ras, jenis kelamin, dan pendapatan, para peneliti
menemukan, orang cenderung memiliki penurunan risiko serangan jantung
terhadap respon positif atas pertanyaan-pertanyaan yang terkait “kohesi
sosial kehidupan bertetangga”.
Para peneliti menemukan, seperti dimuat di The Telegraph,
Senin (18/8/2014), setiap kenaikan skor pada lingkungan yang dirasakan
terdapat kohesi sosial, mengurangi risiko serangan jantung dengan faktor
17 persen.
Hal ini tetap terjadi bahkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sosio-demografis, perilaku, biologi, dan
psikososial yang relevan, serta dukungan sosial individu.
Para peneliti dari University of Michigan
merencanakan akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk persoalan ini.
Mereka mengatakan, penelitian ini merupakan tindak lanjut dari
penelitian sebelumnya yang mengaitkan dukungan sosial lebih baik untuk
meningkatkan kesehatan jantung dan risiko lebih rendah dari stroke.
Sementara ini mereka masih belum memberi
kesimpulan definitif sebab dan akibat atas penelitian tersebut. Tapi
mereka mengatakan, dukungan atas jaringan sosial yang kuat dari
teman-teman dan keluarga, terkait dengan kesehatan yang lebih baik,
sehingga dukungan yang berasal dari lingkungan yang aman dan ramah, juga
bisa ikut membantu menciptakan kesehatan yang lebih baik pula.
“Lingkungan yang dirasakan memberi
dukungan sosial –persepsi seseorang tentang akses ke dukungan sosial–
dapat menciptakan kesehatan jantung yang lebih baik,” tulis mereka.
“Lingkungan dengan kohesi sosial bisa
berupa dukungan sosial dalam kehidupan bertetangga di luar bidang
keluarga dan teman-teman.”
Penelitian tersebut disambut baik oleh badan amal jantung.
Julie Ward, senior pada pelayanan jantung
di British Heart Foundation, mengatakan: “Jadi bukan saja diet dan
olahraga yang dapat mempengaruhi kesehatan jantung kita, bahkan
lingkungan fisik dan masyarakat tempat kita berada dapat memainkan
bagian penting.
“Kita tahu, misalnya, hidup di perumahan
yang buruk, di lingkungan yang ruang terbuka hijaunya telah dirampas,
dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan kita.
“Studi ini telah berjalan selangkah,
bahwa hidup dalam komunitas dengan tetangga yang baik, yang
memperhatikan dan mendukung Anda, bisa memiliki efek positif mengurangi
risiko serangan jantung.
“Namun, ada beberapa kekurangan terhadap
penelitian ini, yakni diperlukan memasukkan lebih besar dan lebih
beragam terhadap populasi etnis minoritas.”*
Post a Comment